Pesta
Demokrasi : Wujud Penerapan Kurikulum 2013
Pemilu
presiden telah usai, setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan pasangan
Jokowi-JK sebagai pemenang atas gugatan pasangan Prabowo-Hatta dalam senggketa
pilpres 2014 bulan yang lalu. Demokrasi semakin menampakan esensinya di Negara
kita. Hal ini terlihat dalam pesta demokrasi yang digelar OSIS SMP An-Nur
Bululawang Malang hari Rabu/10/102014 yang diikuti 2700 siswa. Pemilu kali ini ada
2 pasangan calon putra dengan nomor urut 1 pasangan M. Fajar I-Arya W, 2.
Pasangan Nanda-Ferdi, sementara calon putri
diikuti 3 pasangan dengan nomor urut 1. Fida-Salsa, 2. Wanda-Rismania, 3.
Erika-Miftah.
Belajar
demokrasi di tengah era globalisasi ini perlu dilakukan sejak dini terutama
para pelajar sebagai generasi penerus bangsa, hal ini diungkapkan M. Wildan,
S.Pd selaku staf kesiswaan saat mendampingi di TPS 3. “Panitia telah
menyediakan 4 TPS, dimana masing-masing TPS digunakan untuk kelasVII, VIII dan
IX dengan didampingi panitia dan staf kesiswaan”, ‘jelas Wildan sapaan akrab. Mereka
(pemilih.red) sangat antusias untuk turut menentukan nasib sekolah terutama
kegiatan kesiswaan, imbuhnya.
“Perlu
disadari bahwa belajar demokrasi menjadi penting dikalangan pelajar guna
menyiapkan generasi yang beradab dan bertanggungjawab. Oleh karena itu,
kegiatan semacam ini sangat berarti untuk menjaga sekaligus melestarikan
nilai-nilai demokrasi dewasa ini khususnya generasi bangsa”, Jelas Shoim
As’ari, S.Pd. “Ajang pesta demokrasi ini juga merupakan bentuk semangat
penerapan kurikulum 2013, di mana siswa dapat secara langsung menerapkan hasil
belajarnya secara kontekstual sebagai wujud implementasi kurikulum itu sendiri”,
imbuh Kaur. Kesiswaan saat ditemui dilokasi perhitungan suara.
Perhitungan
suara dilakukan di masing-masing TPS yang melibatkan saksi dari masing-masing
calon. Setelah itu, kemudian dilakukan rekapitulasi suara di depan sekretariat bersama
(sekber) guna menentukan calon terpilih untuk periode yang akan datang. Dari hasil
rekapitulasi suara, pasangan nomor urut 1 memperoleh 860 suara, pasangan nomor
urut 2 memperoleh 341 suara. Hal ini mengantarkan pasangan nomor 1 sebagai
calon terpilih. “saya cukup bangga, pesta demokrasi ini berjalan baik dan
bersaing secara sehat, alhmadulilah tidak disangka akhirnya saya terpilih,
‘ungkap Arya pasangan nomor urut 1. Ia berharap OSIS ke depan harus lebih maju,
kreatif dan kompak untuk menyongsong masa depan yang lebih baik, harapnya.
Secara
terpisah, pemilu OSIS putri juga digelar pada hari yang sama, hanya waktu yang
beda. Untuk kali ini, pemilihan berlangsung dari pukul 12.30 WIB hingga 15.00
WIB. Sama dengan halnya pemilu siswa putra, mereka sangat antusias untuk
menggunakan hak pilihnya bahkan antrian di masing-masing TPS membludak hingga
berbentuk barisan yang sangat panjang, jelas Agus Susilo saat ditemui di TPS 4.
Suasana semakin sore tak sedikit pun mematahkan semangat untuk memilih. Menurut
Hadikul Ikhwan, S.Pd.I selaku Wakil Kepala sekolah menuturkan, kegiatan seperti
ini sangat bermanfaat terutama untuk meningkatkan kreatifitas, melatih
kepemimpinan hingga mampu menjadi insan yang bermanfaat di masyarakat nanti. “Kepemimpinan
tidak harus di isi laki-laki, perempuan pun juga bisa menjadi pemimpin di abad
21 ini selama untuk kemaslahatan ummat”, tegas Hadikul sapaan akrabnya.
Dari
hasil pemantauan rekapitulasi suara diperoleh pasangan nomor urut 1 sebanyak 121,
pasangan nomor urut 2 sebanyak 27, dan pasangan nomor urut 3 sebanyak 825
suara. Maka, suara terbanyak diraih pasangan nomor urut 3. Erika, yang
merupakan pasangan nomor urut 3 menuturkan, dirinya tidak menyangka kalau bisa
meraih suara terbanyak, mengingat masih ada yang lebih baik darinya. Kedepan ia
akan merealisasikan visi misinya dengan menyiapkan anggota yang aktif,
berbakat, cerdas dan berpikir positif kedepannya demi kejayaan sekolah kita,
harapnya saat ditemui usai perhitungan suara.
Disamping
itu, Erika menambahkan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler seperti PMR, Paskibra,
Jurnalistik, Pramuka, Albanjari dan Studi Club selain mewarnai perkembangan
kemajuan sekolah, kegiatan ini harus dikembangkan menjadi wahana kreativitas
siswa untuk terus berkarya dan maju.
Sebagai
informasi bahwa SMP An-Nur Bululawang Malang yang dibawah naungan Yayasan
Pendidikan Pondok Pesantren (YP3) An-Nur ini memiliki 65 rombel, dimana untuk
putra masuk pagi, sementara putri masuk siang. Disamping itu, berbagai macam
kegiatan ekstrakurikuler pun terus mewarnai perkembangan kemajuan sekolah
seperti PMR, Paskibra, Pramuka, Jurnalistik, Albanjari, Karya Ilmiah Remaja
(KIR) dan Studi Club. (dont_86)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar